Jumat, 17 Februari 2017
Cerita Hujan
Dari hulu sampai kehilir
menggenang di muara
Tumpah meruah kelautan
Laut surut mega menghitam
Mendung berbisik dibalik bilik
Maaf bintang..
Malam ini milikku..
Tak usah kau hitung bintang dilangit
Sebab malam ini tak kan kau temukan mereka
diluar..ribuan pioner langit bergamburan
Bahkan tak ada celah udara
diantara air yang menerjang
Pandangi saja
Tak perlu kau hitung jumlahnya
Kau hanya cukup melihat
Sebanyak itulah rindu ini menggenang...
Membuka mata melintas bayangan
Memejam justru semakin dalam
Hujan... Hujan...
Bisa kau jelaskan ?
Mengapa seramai dirimu hati ini menabuh rindu ?
Sebasah inikah rasa gelisah ?
Aku tak memintamu mereda
Tapi mungkin ada tongkat musa
Yang membelah derasmu
Tuntun ia padaku
Setidaknya sampaikanlah rinduku
3 komentar:
Saya penulis pisi juga buk e...saran kritiknya ya oeyy...hehehe
19 Februari 2017 pukul 01.24Makassih sudah kunjungi blog saya.. :)
6 Maret 2017 pukul 16.14puisinya bagus mbak
14 Maret 2018 pukul 00.13Posting Komentar