Sabtu, 13 Juni 2015
Rain
Irama jatuhnya air langit tetap mengiringi..
Sejak hanya terbersit rasa ingin memejamkan mata..
Hingga ku lupa kapan aku sadar dari tidurku..
Mereka berjatuhan riang..
Mengusik kodrat telinga..
Hingga mnggiring benak berlari mendekati hati..
Sama persis saat mereka mengembarakan
Pikiranku jauh padamu...
Saat hanya aku yang bisa memikirkan
Tentang rasa rindu...
Saat kau tak ingin tahu..
Sejauh aku ingin menghindar..
Sekuat aku berusaha mencoba tak ingin salah
Menempatkan rasaku..
Sekeras aku berfikir semuanya candaan belaka..
Mereka yang jatuh berhamburan...
kembali menangkap aku dalam senyum kepura-puraan..
Dalam gelisah yang tertutup suara mereka..
Yang menjawab pertanyaan yang tak seharusnya ku jawab sendiri..
Dibawah air langit aku bersuara lirih..
Menghadap tembok yang sesekali berubah menjadi cermin..
Agar hanya aku yang mendengar..
Agar bisa terpantul suaraku ditelingamu
Agar sikapku tak hanya jadi lelucon bagimu...
******
3 komentar:
Keren puisinya! Aku juga suka hujan. :)
19 Juni 2016 pukul 22.25Oh ya, kunjungi blogku juga ya Kak. Isinya juga ada puisi-puisi, cerita, da masih banyak lagi. ^_^
www.nailayumna.blogspot.com dan www.nailayumna.wordpress.com
19 Juni 2016 pukul 22.29Makasiih mbk.... ^_^
11 Juli 2016 pukul 16.40Posting Komentar