Menggandeng Angin

Kutepis angin tipis yang menyambut
mengkelitik pelipis menggoda helain rambut
Kapan badai reda engkau akan berbisik

Terbangun dari tidurku disampingmu
Tercerai mimpiku di sampingmu
Kuingat...
Kugandeng Angin kurengkuh jemarimu

Wajah pucatmu seperti lugunya lebah di mawar merah
Dihadang angin damai disentuh gurindam pagi
Saat kau katakan "Hay bodoh...!"

Aku bodoh karena pagi ini angin membawamu
penuh kejutan penuh badai biru

Kadang hati sulit dipercaya
kadang angin tak berhenti menyapa
kadang engkau hidup hanya untuk dalam ingatan belaka

Read More

FB Comment

 

©2009CATATAN KECILKU | by TNB