RUWAT dalam Masyarakat Jawa
Indonesia….
Kata
Pramoedya Ananta Toer merupakan Negara Maritim. Yaitu Negara yang terbentuk atau
disatukan oleh kepulauan. Dari Sabang sampai Merauke ( kecuali Timor – Timur,,
hehe) yang kini tercatat 34 provinsi banyaknya. 34 provinsi.
Dari 34 provinsi tersebut, 5 di antaranya memiliki status khusus sebagai daerah khusus
atau daerah istimewa yaitu: Aceh, Jakarta,
Papua,
Papua Barat,
dan Yogyakarta.
Nah,
dari banyaknya profinsi yang ada, tentunya masing – masing memiliki budaya yang
berbeda – beda dan memiliki keunikan tersendiri.
Untuk
kali ini Saya akan menyajikan satu bahasan tentang Ritual Ruwatan Anak Ontang –
Anting, yaitu salah satu ritual yang biasa dilakukan oleh masyarakat Jawa.
Asal
– Usul Ruwat
Ruwat
dalam bahasa Jawa artinya lepas atau buang. Jadi maksud dari ruwat adalah simplenya
membuang sial atau bencana.
Asal-usul
Ruwatan tidak lepas dari mitos masyarakat Jawa mengenai hal-hal yang bersifat
spiritual. Ruwatan adalah salah satunya, yakni dihubungkan dengan keberadaan
Dewa dan Dewi. Bathara Kala namanya, merupakan adik dari Bathara Guru yang
memiliki pekerjaan mengganggu manusia. Orang yang dimangsa oleh Bhatara Kala
akan mengalami Sukerta atau nasib sial sepanjang hidupnya di dunia. Menurut
mitos, Bathara Kala menyukai anak-anak yang berjumlah tertentu dalam sebuah
keluarga. Berikut anak-anak yang menjadi kegemaran Bathara Kala dalam mitologi
Jawa:
-
ontang-anting
: anak tunggal laki-laki atau perempuan.
-
uger-uger
lawang : 2 orang anak yang kedua-duanya laki-laki dengan catatan tidak anak
yang meninggal.
-
sendang
kapit pancuran : 3 orang anak yang sulung dan yang bungsu keduanya laki-laki
dan yang kedua perempuan.
-
pancuran
kapit sendang : 3 orang anak yang sulung dan yang bungsu keduanya perempuan dan
yang kedua laki-laki.
-
anak
bungkus : anak yang ketika dilahirkan masih terbungkus oleh selaput pembungkus
bayi (plasenta).
-
anak
kembar : 2 orang kembar putra atau kembar putri atau kembar “dampit” yaitu
seorang laki-laki dan seorang perempuan (yang lahir dalam waktu bersamaan).
-
kembang
sepasang : sepasang bunga yaitu 2 orang anak yang keduanya perempuan.
-
kendhana
kendhini : 2 orang anak sekandung terdiri dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan.
-
seramba
: 4 orang anak yang semuanya laki-laki.
-
Srimpi
: 4 orang anak yang semuanya perempuan.
-
Mancala
putra atau pandawa : 5 orang anak yang semuanya laki-laki.
-
Mancala
putri : 5 orang anak yang semuanya perempuan.
-
Pipilan
: 5 orang anak yang terdiri dari 4 orang anak perempuan dan 1 orang anak
laki-laki.
-
Pandangan
: 5 orang anak yang terdiri dari 4 orang anak laki-laki dan 1 orang perempuan.
-
Julung
pujud : anak yang lahir saat matahari terbenam.
-
Julung
wangi : anak yang lahir bersamaan dengan terbitnya matahari.
-
Julung
sungsang : anak yang lahir tepat jam 12 siang.
-
Jempina
: anak yang baru berumur 7 bulan dalam kandungan sudah lahir (premature)
-
Tiba
sampir : anak yang lahir berkalung usus.
-
Margana
: anak yang lahir dalam perjalanan.
-
Wahana
: anak yang lahir di halaman atau pekarangan rumah.
-
Siwah
atau salewah : anak yang dilahirkan dengan memiliki kulit 2 macam warna.
-
Bule
: anak yang dilahirkan berkulit dan berambut putih bule.
-
Kresna
: anak yang dilahirkan memiliki warna kulit hitam.
-
Walika
: anak yang dilahirkan dalam wujud bajang atau kerdil.
-
Wungkuk
atau Dengkak : anak yang dilahirkan
dengan punggung bengkok.
-
Wujil : anak
yang lahir dengan badan cebol atau pendek.
-
Ketiga diatas ada yang menggolongkan menjadi
satu sebagai Sumala, yakni anak yang cacat sejak lahir.
a wang
mega : anak yang dilahirkan bersamaan keluarnya “cendika” yaitu ketika langit
merah kekuning-kuningan.
-
Made anak yang
lahir tanpa alas (tikar).
-
Gotong Mayit adalah tiga anak perempuan semua,
sedangkan Cukil Dulit adalah tiga anak lelaki semua
Wuyungan adalah anak yang lahir dalam keadaan
situasi yang gawat, misalnya peperangan atau bencana alam.
Waaahhhh buanyak yaa…. Hehe
Kalau seandainya saya berada di daerah yang masih setia menjalankan
adat ini, kemudian kalau saja adik saya tidak lahir, mungkin saya dan ketiga
saudara saya sudah diruwat…
Alhamdulillaah Adik saya Ahmad Agil Prakasa lahir.. :D
Alhamdulillaah Adik saya Ahmad Agil Prakasa lahir.. :D
Kembali ke topic…
Upacara adat Ruwatan yang biasa dilakukan adalah upacara adat
Ruwatan Murwakala. Upacara ini menggunakan pagelaran wayang dengan lakon
Murwakala. Cerita yang digunakan sangat sederhana dan orang-orang yang akan
diruwat harus hadir dalam upacara tersebut. Dalam cerita, mereka nanti akan
diruwat oleh seorang yang bernama Kandhabuwana.
Nah.. sampai disini dulu postingan hari ini… bye .. bye.. ^^
- Disadur dari berbagai sumber -
- Disadur dari berbagai sumber -